Pangkalpinang (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengklaim pendataan tenaga Non ASN atau honorer mendapat perpanjangan waktu hingga 7 Oktober 2022, berdasarkan surat Menteri PAN-RB Republik Indonesia Nomor: B/1917/M.SM.01.00/2022, tanggal 30 September 2022, dan surat Menteri PAN-RB Nomor: B/1511/M.SM.01.00/2022, tanggal 22 Juli 2022.
"Adanya perpanjangan waktu ini memberi kesempatan untuk kita Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung terus melakukan pendataan terhadap tenaga honorer yang ada di lingkup Pemprov Babel agar dapat mengikuti seleksi PPPK atau CPNS," kata Sekda Naziarto, di Pangkalpinang, Rabu.
Naziarto mengatakan, berdasarkan surat tersebut, pegawai yang belum terdata namun memenuhi persyaratan agar dapat menyampaikan data sesuai format yang dapat diunduh pada link https://s.id/NonASNBabel dan mempersiapkan data pendukung yaitu SK 2021 dan Bukti Pembayaran 2021 dalam bentuk pdf.
Baca juga: Pemprov Babel terus data tenaga honorer untuk ikuti seleksi PPPK
Honorer yang didata dari masing-masing Perangkat Daerah ditandatangani Kepala Perangkat Daerah dan membuat Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) untuk disampaikan ke BKPSDMD paling lambat tanggal 07 Oktober 2022.
"Kepala Perangkat Daerah bertanggung jawab penuh terhadap data yang disampaikan dan memberikan informasi kepada masing-masing pegawai Non ASN pada instansi masing masing," katanya.
Naziarto menambahkan, tenaga Non ASN yang membutuhkan asistensi dapat berkonsultasi ke helpdesk di Ruang Pelayanan Terpadu BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atau menghubungi Call Center (0852-6760-3122).
Jumlah tenaga Non ASN atau honorer y
Ang terdata di Pemprov Babel ada 4.023. Jumlah tersebut berdasarkan SK yang dibuat oleh Kepala Instansi masing-masing dan mereka yang menerima upah bersumber dari APBD dan APBN, di luar itu tidak bisa dan ini sesuai PP Nomor 49 Tahun 2018.
"Saya tekankan, mereka yang dibayar oleh APBD dan APBN wajib terdata, kecuali mereka yang tidak dibayar oleh APBD dan APBN karena secara yuridis mereka berhak mendapat kejelasan karir dan kesejahteraannya. Namun mereka yang mendapat upah atau hanya terdata di IPP atau BLUD tidak bisa terdata, berbeda dengan sopir, pramusaji, satpam, dan petugas kebersihan yang terima SK dan dibayar APBD atau APBN mereka harus tetap terdata menjadi calon PPPK," ujarnya.
Untuk keempat jabatan seperti sopir, pramusaji, petugas kebersihan dan satpam sesuai surat dari MenPAN RB itu, nanti di 28 November 2023 tidak lagi menjadi tenaga honorer, namun tenaga outsourching, yang akan menerima upah langsung dari pihak ketiga, bukan lagi dari APBD atau APBN.
"Mari kita daftarkan dulu mereka-mereka ini dan mari kita beri kesempatan untuk 4.023 tenaga honorer ini untuk mengikuti tes PPPK. Dan kita menunggu tim BKPSDM dapat segera melakukan verifikasi ulang agar mereka semua terdata paling lambat besok," katanya.
Berita Terkait
Erzaldi bertekad perjuangkan nasib ribuan honorer dapatkan kehidupan layak
16 Oktober 2024 10:27
Jumlah honorer melebihi PNS, Pj Bupati Bangka: APBD murni tidak cukup untuk belanja pegawai
27 September 2024 14:19
Bupati Belitung Timur tegaskan tidak ada pemberhentian tenaga honorer
26 April 2023 20:58
Komisi II tegaskan tenaga honorer tidak akan dihapus
24 April 2023 09:43
Peralihan tenaga honorer jadi PPPK terealisasi November 2023
14 April 2023 16:28
Pemerintah finalisasi opsi penataan tenaga non-ASN
3 Maret 2023 09:42