Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat Kota Pangkalpinang mengalami inflasi 0,93 persen pada Januari 2016 atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen menjadi 124,92 dari sebelumnya 123,77.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan lima indeks kelompok pengeluaran," kata Kepala BPS Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Senin.
Kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 3,46 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,02 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas.
Sedangkan bahan bakar 0,78 persen, kelompok sandang 0,46 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,06 persen.
Sedangkan yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,26 persen, sementara kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan indeks.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2016 yaitu Ikan daging ayam ras, ikan tenggiri, ikan dencis, batako, tarif listrik, bayam, ikan tongkol, kerisi, ayam hidup dan beras.
Sedangkan kelompok komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu terung panjang, kepiting/rajungan, pepaya, cabai merah, solar, jeruk, ikan pari, ikan selar, kacang panjang, dan bensin.
"Komponen inti pada Januari 2016 memberikan andil inflasi sebesar 0,22 persen dan komponen bergejolak inflasi 0,83 persen, sedangkan komponen yang harganya diatur oleh pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,12 persen," ujarnya.
Ia mengatakan, inflasi sangat dipengaruhi oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan berbagai kebutuhan rumah tangga yang tentu saja berimbas langsung terhadap tingkat harga, serta kebijakan pemerintah akan sektor strategis seperti bahan bakar minyak, tarif listrik dan bahan bakar rumah tangga lainnya.
"Selain hal tersebut, permintaan dari konsumen yang dipengaruhi faktor musiman seperti hari raya keagamaan dan liburan sekolah memberikan dampak yang cukup signifikan akan terjadinya inflasi," ujarnya.
