Koba, Babel (ANTARA) - Produksi beras di sentra persawahan Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, masa tanam Oktober 2022 hingga Januari 2023 rata-rata 8 ton per hektare.
"Produksi tersebut jauh lebih banyak dibanding periode tanam sebelumnya pada 2022 yang hanya rata-rata 3,6 ton per hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah Sajidin di Koba, Selasa.
Desa Namang merupakan kawasan sentra persawahan dengan luas tanam dalam satu hamparan 53 hektare yang menghasilkan beras putih jenis putri dan beras merah.
Sajidin juga mengatakan meningkatnya produksi beras tersebut karena naiknya produksi gabah petani yang mencapai 11,5 ton per hektare.
"Panen gabah petani di sentra persawahan Namang ini rata-rata 11,5 ton per hektare atau naik dibanding produksi pada masa panen sebelumnya yang hanya berkisar 7 hingga 8 ton per hektare," katanya.
Jika dikalkulasikan maka total produksi beras petani sawah di Desa Namang mencapai 424 ton untuk luas panen 53 hektare.
"Sedangkan produksi gabah (panen padi sebelum menjadi beras) sebanyak 609,9 ton untuk luas panen 53 hektare," jelas Sajidin.
Meningkatkatnya produksi beras petani di Desa Namang karena pola tanam yang baik, diiringi dengan penggunaan pupuk yang tepat dan serangan hama yang relatif berkurang.
"Kendati produksi beras meningkat, namun hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat lokal tanpa harus melakukan penjualan ke luar daerah," katanya.
Tahun ini dinas terkait berupaya memperluas areal persawahan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan daerah.
"Kita memiliki kawasan potensial di Desa Krakas yaitu mencapai 140 hektare, namun baru berhasil digarap menjadi areal persawahan seluas 30 hektare," katanya.