Sungailiat (ANTARA) - Wakil Bupati Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Syahbudin menyakini budaya Tionghoa di daerah itu mampu mendukung sektor kepariwisataan yang saat ini mulai bangkit.
"Saya yakin budaya Tionghoa di Kabupaten Bangka mulai dari seni atraksi barongsai, tari mandarin, kelenteng dan yang lain dikemas dalam budaya mampu mendukung dan mempercepat pemulihan sektor pariwisata yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19," kata Wabup di Sungailiat, Jumat.
Dia mengatakan budaya Tionghoa bagi masyarakat umum di Bangka sudah tidak asing karena hubungan keharmonisan antara masyarakat melayu dan etnis Tionghoa cukup akrab hidup berdampingan.
"Masyarakat melayu dengan etnis Tionghoa menjaga dan saling menjunjung tinggi toleransi bahkan di pemerintah daerah juga terdapat pejabat ASN dari etnis Tionghoa," jelasnya.
Wabup mengatakan pepatah yang selalu dipegang masyarakat melayu dengan etnis Tionghoa adalah "Fan Ngin Thong Ngin Jit Jong" yang menggambarkan spirit kebersamaan dimana etnis Tionghoa dan melayu sama saja.
Pemerintah daerah memberikan ruang etnis Tionghoa untuk mengembangkan budayanya seperti kegiatan ceria Imlek 2023 dimana, beragam seni budaya dari etnis Tionghoa ditampilkan.
"Untuk menarik simpati kunjungan wisatawan, sektor pariwisata tidak dapat dipisahkan dengan budaya masyarakat di tempat itu, kedua sektor saling mendukung," katanya.
Syahbudin optimis sektor pariwisata di Kabupaten Bangka mampu bangkit kembali seperti sebelum pandemi COVID-19, hal itu nampak dari kesiapan pelaku pariwisata yang sudah berbenah.
"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, swasta dan pihak terkait lain bersama-sama mendukung bangkitnya pariwisata guna kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.