Pangkalpinang (ANTARA) - Ada banyak cara yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk turut berkontribusi membantu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dalam mempromosikan dan memajukan potensi unggulan yang dimiliki Negeri Serumpun Sebalai, di berbagai sektor.
Salah satunya yakni Kirana Production, yang mencoba memberikan kontribusinya, di sektor karya industri kreatif, dengan menyuguhkan rancangan sebuah film bertajuk "Negeri Timah", yang saat ini telah memasuki tahap pra-produksi.
Hal itu disampaikan oleh Fandy Ahmad, selaku produser Film Negeri Timah usai beraudiensi dengan Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu di Pangkalpinang, Selasa.
"Kedatangan kami menemui pak Pj hari ini, untuk meminta dukungan dari Pemprov Kepulauan Babel atas film Negeri Timah, yang dalam waktu dekat akan memasuki tahap produksi. Alhamdulillah, setelah berkonsultasi dengan pak Pj, kami mendapatkan dukungan dan apresiasi yang luar biasa dari Pemprov Kepulauan Babel," kata Fandy Ahmad.
“Selain memohon dukungan dari Pemprov Kepulauan Babel, tadi juga kami mengonsultasikan tentang kendala-kendala pra produksi yang dialami. Pak Pj memberikan arahan kepada kami, untuk tetap melanjutkan segala prosesnya. Ini semata-mata, karena beliau ingin potensi yang dimiliki Pulau Bangka, diangkat juga dalam film, seperti Film Laskar Pelangi, yang mengangkat potensi pulau Belitung," katanya.
Saat ditanya tentang progres pra produksi film tersebut, Fandy mengaku saat ini telah menyelesaikan 50 persen tahapan, sementara 50 persen lainnya, menurut Fandy adalah dukungan dari Pemprov dan masyarakat Kepulauan Babel.
“Riset, sinopsis, set up, semua sudah rampung. Kita menargetkan akan memasuki proses produksi di tahun depan. Kalau sesuai jadwal, maka kita bisa rilis tayang di akhir tahun,” kata Fandy.
Ia berharap saat film tersebut selesai diproduksi dan ditayangkan, masyarakat harus mendukung dengan menyaksikannya di Bioskop terdekat. Sebab, lanjut Fandy, Film Negeri Timah sangat merepresentasikan Kepulauan Babel, baik dari segi kultur maupun sumber daya, sehingga sangat potensial untuk mengangkat nama Kepulauan Babel di kancah nasional.