Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), terus berupaya mencegah penyakit filariasis atau kaki gajah dengan melaksanakan Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM).
"Program POPM ini dilakukan selama dua tahun berturut-turut yaitu pada 2024 dan 2025 untuk memutus rantai penularan penyakit kaki gajah di masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka Tengah Zaitun di Koba, Rabu.
Data Dinkes Bangka Tengah mencatat hingga sekarang terdapat 10 penderita penyakit kaki gajah di daerah setempat dan terus dipantau secara medis.
Meskipun penyakit kaki gajah tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, lanjut dia, namun upaya pencegahan terus dilakukan agar tidak ada penularan baru. Salah satunya dengan memberikan tablet obat kaki gajah kepada masyarakat.
Selain itu, kata Zaitun, memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, seperti rutin mencuci tangan dan memastikan lingkungan sekitar bebas dari genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk yang merupakan vektor penularan filariasis.
Untuk mencapai eliminasi filariasis, kata dia, harus melalui tahapan survei dan pengecekan langsung ke lapangan oleh tim dari pemerintah pusat. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kasus baru yang muncul.
Meskipun Bangka Tengah nanti dinyatakan bebas filariasis, kata dia, namun langkah pencegahan dan penanggulangan tetap dilakukan dan penderita yang ada saat ini juga terus dipantau oleh tenaga kesehatan untuk mengurangi efek samping.
"Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan Kabupaten Bangka Tengah dapat mencapai target bebas filariasis dan mencegah penularan penyakit ini pada masa mendatang," ucapnya.