Jakarta (Antara Babel) - Bila video berisi kesalahan tak sengaja anak
semisal salah mengucapkan sebuah nama di hadapan petinggi negara
terlanjur viral seperti yang terjadi belakangan ini, maka orangtua
ataupun orang di sekelilingnya perlu memberikan pendampingan untuk
anak.
"Untuk anaknya sendiri, tentu ia perlu dukungan dari
orangtua, guru dan lingkungannya agar dia paham bahwa dia tidak salah
berlebihan atau harus malu akan hal ini," ujar praktisi pendidikan,
Najeela Shihab saat dihubungi ANTARA News, Jumat.
Pendampingan
ini, menurut dia, untuk mengurangi resiko anak terganggu kepercayaan
dirinya, tertekan ataupun berbagai hal negatif lainnya.
"Kalau
tidak didampingi dan dijelaskan, ada resiko bahwa dia akan terganggu
kepercayaan dirinya atau khawatir saat mendapat respon negatif dari
orang- orang yang tidak dikenal," tutur pendiri Keluarga Kita itu.
Selain
itu, pendampingan juga berguna membantu anak berkreasi melalui dunia
digital, misalnya menyebarkan materi tertentu yang berguna bagi khalayak
ketimbang konten tak bermutu.
(Baca juga: Anak Anda sudah tergolong cerdas digital? ini ciri-cirinya)
"Tetapi
bila didampingi dengan tepat, dia mungkin malah bisa belajar berkreasi
bahwa dunia digital bisa digunakan untuk menyebarkan materi-materi
tertentu dan bisa viral. Jadi memang sekarang dampak pada si anak akan
tergantung proses yang dilakukan sesudahnya," ungkap dia.
Najeela
mengatakan, beredarnya video anak di dunia maya apalagi berisi
kesalahannya yang tak disengaja tentu beresiko menjadikan anak terekspos
luas.
Hal ini terjadi salah satunya karena masyarakat secara
umum belum cerdas digital, sehingga sigap mengekspose sesuatu tanpa
memikirkan unsur keamanannya.
"Ini juga muncul karena memang
masyarakat kita secara umum belum cerdas digital, jadi pada saat
mendapat suatu video yang lucu langsung disebarkan tanpa bersikap kritis
kira-kira efeknya apa. Kemudian kita juga belum memikirkan unsur
keamanan saat berinteraksi digital, apa efeknya untuk reputasi anak
tersebut," kata dia.
Dia menambahkan, hal terpenting menyikapi
masalah ini adalah kesadaran masyarakat tak menyebarkan video apalagi
melontarkan komentar bernada negatif pada anak yang bersangkutan.
"Tidak menyebarkan videonya, tidak mengomentari anak sebagai bodoh atau mengejek," pungkas Najeela.
Cara Hindarkan Anak Tertekan Gara-Gara Salah Ucap di Depan Umum
Jumat, 27 Januari 2017 17:08 WIB