Koba (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya mendongkrak harga lada yang terus merosot hingga ke posisi Rp51 ribu per kilogram.
"Kami bukan tidak berupaya. Upaya sudah kami lakukan bersama pemerintah provinsi dan bahkan saya bertemu langsung dengan Menteri Perdagangan untuk membicarakan masalah ini," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Kamis.
Namun demikian ia mengakui upaya mendongkrak harga lada tidak mudah karena terkait mekanisme pasar global.
"Sekarang yang bisa dilakukan adalah terus berupaya, bukan hanya mendongkrak harga tetapi bagaimana para petani terus meningkatkan produksi," katanya.
Menurut dia, petani harus mampu menekan biaya produksi dengan terus berinovasi dan mengadopsi teknologi yang ada dan dengan demikian akan mampu menekan biaya produksi.
"Percuma harga lada tinggi tetapi biaya produksi juga tinggi, itu sama saja dengan bohong. Maka saat ini yang bisa dilakukan adalah terus mendorong petani lada untuk meningkatkan produksi dan kualitas lada," katanya.
Ibnu mengatakan, di antara inovasi yang harus dilakukan para petani lada adalah memperbaiki pola tanam dan menggunakan junjung hidup.
"Kuncinya tetap tekun bertani, jangan berhenti berinovasi dan menggunakan teknologi yang ada," katanya.