Yogyakarta (ANTARA) - Anggota Komisi empat Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Babel bersama Dinas Kepemudaan dan Olahraga Babel, berkunjung ke Pemerintah Provinsi daerah istimewa Yogyakarta (DIY), guna mewujudkan pembangunan lintasan atletik di Babel yang berkualitas dan berstandar internasional.
"Kedatangan kita dan Diskepora Babel ke Balai Pemuda dan olahraga Pemerintah Provinsi DIY, untuk berkoordinasi dan ingin mengetahui proses pembangunan lintasan atletik di stadion Mandala Krida Yogyakarta," kata Ketua Komisi empat DPRD Babel, Jawarno, jum'at.
Ia mengatakan, cabang olahraga (Cabor) atletik Babel menjadi salah satu cabor unggulan Babel dalam mendulang prestasi, baik ditingkat nasional maupun internasional.
Rencananya, tahun depan pembangunan akan segera di mulai, di kawasan pusat pendidikan latihan pelajar (PPLP) Babel. Sedikitnya, sekitar Rp 20 miliar anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan lintasan atletik yang berstandar internasional ini.
Kedatangan Komisi empat DPRD Babel yang diketuai oleh Jawarno bersama Diskepora Babel, disambut langsung oleh Eka Heru Prasetya, Kepala Balai Pemuda dan olahraga Pemerintah Provinsi DIY, didampingi Latangga, Kepala seksi pemuda.
Menanggapi hal tersebut, Eka Heru Prasetya Kepala Balai Pemuda dan olahraga Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjelaskan, bahwa Lintasan atletik di stadion madya Mandala Krida, masuk klasifikasi tingkat dua dan berstandar internasional dan dibangun pada tahun 2018.
Lintasan atletik di stadion Mandala Krida menggunakan karpet sintetis yang didatangkan dari jerman, delapan line, juga memiliki berbagai fasilitas cabor atletik seperti, dua tempat lintasan lompat jauh dan lompat jangkit.
"Pembangunannya semuanya menggunakan anggaran dari APBD pemerintah DIY, tahun 2018", jelasnya.
Sementara itu, Kepala dinas kepemudaan dan olahraga Babel, Suharto, yang diwakili oleh kepala seksi sarana dan prasarana Diskepora Babel, Harun, mengatakan, sudah selayaknya Babel memiliki lintasan atletik berstandar internasional, pasalnya, cabor atletik sudah berprestasi dan menjadi cabor unggulan di Babel.
Tahun ini, dengan anggaran sekitar Rp 5 miliar, maka akan dipersiapkan landasan atletik saja, sebab, katanya, struktur kondisi tanah yang nantinya akan dibangun sebagai tempat lintasan harus dikeraskan terlebih dahulu, sebab, area lahan tersebut bekas penambangan, sehingga harus dibangun talud dan penimbunan lokasi agar pengerasan untuk pembangunan lintasan, setelah itu diaspal agar menjadi lebih baik dan kokoh.
Kondisi tanah di lintasan atletik babel berbeda seperti di stadion Mandala Krida yang tanahnya sudah keras, jadi hanya memasang semen dan karpet.
"Tahun depan, jika disetujui, kami ingin meneruskan dan akan mengajukan penambahan anggaran sekitar 15 M, untuk pemasangan karpetnya," ujarnya.
Rencananya, pembangunan lintasan atletik Babel dapat klasifikasi tipe A dan berlisensinya dari Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF). DPRD terutama komisi empat DPRD Babel diharapkan dapat mendukung dan membantu agar kedepan anggaran pembangunan lintasan atletik dapat terwujud.
"Terima kasih kepada komisi empat DPRD Babel dan balai pemuda dan olahraga DIY, atas dukungan dan bantuannya, semoga pembangunan lintasan atletik di Babel segera terwujud", ujarnya.
