Jakarta (Antara Babel) - Opah atau moonfish adalah ikan berdarah
hangat pertama yang diketahui mengalirkan darah hangat ke seluruh
tubuhnya seperti mamalia dan burung menurut hasil riset baru para
peneliti Amerika Serikat yang dipublikasikan di jurnal Science pada
Kamis (14/5).
Beberapa ikan predator besar seperti tuna dan hiu
memang bisa menghangatkan otot atau organ-organ mereka selama
pengejaran, tapi opah adalah ikan pertama yang ditemukan menjaga seluruh
tubuhnya, termasuk jantung dan otak, lebih hangat dari lingkungannya.
Opah,
yang besarnya bisa seukuran ban mobil, hidup di berbagai laut dunia,
tinggal di kedalaman ratusan kaki di bawah permukaan air yang dingin,
dalam perairan yang remang-remang.
Pelacakan satelit menunjukkan
opah menghabiskan sebagian besar waktunya di kedalaman 150 sampai 1.300
kaki tanpa muncul ke permukaan secara teratur.
Kepak sirip dada opah yang konstan menghangatkan tubuhnya, mempercepat metabolisme, gerakan dan waktu reaksinya.
Dengan
menempelkan pemantau suhu ke opah yang ditangkap dalam survei di West
Coast, Amerika Serikat, para peneliti mengetahui rata-rata suhu ototnya
sekitar lima derajat Celsius di atas air di sekelilingnya ketika
berenang di kedalaman sekitar 45 sampai 300 meter di bawah permukaan
air.
Ikan yang biasanya mendiami kedalaman yang dingin cenderung
lamban, menyimpan energi dengan menyergap mangsa ketimbang mengejarnya.
Berdarah
hangat membuat opah menjadi predator dengan performa tinggi yang
berenang dan bereaksi lebih cepat serta melihat lebih tajam, kata
penulis utama hasil studi itu, Nicholas Wegner dari Southwest Fisheries Science Center National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) di La Jolla, California.
"Sebelum
penemuan ini saya punya kesan bahwa ini adalah ikan yang bergerak
lamban, seperti kebanyakan ikan di lingkungan dingin," kata Wegner dalam
siaran publik NOAA Fisheries West Coast Region di EurekAlert.
"Tapi
karena bisa menghangatkan tubuhnya, ikan ini menjadi predator yang
sangat aktif yang mengejar gesit seperti cumi-cumi dan bisa bermigrasi
dalam jarak jauh," kata ahli biologi itu.
Wegner mengatakan peningkatan suhu mempercepat proses fisiologi dalam tubuh.
"Hasilnya,
otot-otot berkontraksi lebih cepat, resolusi waktu mata meningkat, dan
transmisi syaraf lebih cepat. Ini terlihat pada laju berenang yang lebih
cepat, penglihatan yang lebih baik dan waktu respons yang lebih cepat,"
katanya kepada LiveScience.
Insang Tak Biasa
Para
peneliti menduga ada sesuatu yang aneh pada opah setelah menemukan
jaringan insang yang tidak biasa: pembuluh darah yang mengangkut darah
hangat ke insang ikan mengitari pembuluh darah yang membawa darah dingin
kembali ke pusat tubuh setelah menyerap oksigen dari air.
Itu
berarti darah hangat yang meninggalkan pusat tubuh bisa kembali
menghangatkan darah dingin yang kembali dari bagian permukaan pernafasan
insang yang menyerap oksigen.
Selain itu opah memiliki jaringan
lemak yang mengelilingi insang, jantung dan jaringan otot untuk menyekat
mereka dari air dingin, yang secara efektif melindungi tubuh dari
kehilangan panas.
"Tidak pernah ada insang ikan yang seperti ini sebelumnya," kata Wegner.
"Alam
punya cara mengejutkan kita dengan strategi pintar yang tidak kau
sangka. Sulit untuk tetap hangat ketika kau dikelilingi air dingin, tapi
opah bisa mengatasinya."
Peneliti Temukan Ikan Berdarah Hangat Pertama
Jumat, 15 Mei 2015 15:35 WIB