Sungailiat (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil menurunkan angka kasus stunting di daerah itu dari 74 kasus pada tahun 2022 menjadi 67 kasus gizi buruk.
Kasi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Desi dalam keterangan Rabu mengatakan 64 kasus stunting yang tersisa tersebut tersebar di delapan desa lokus stunting dari 11 desa lokus yang ditetapkan atau tiga desa dinyatakan nihil kasus gizi buruk.
Desa lokus stunting yang diketahui masih terdapat kasus tersebut yakni Desa Gunung Muda, Riding Panjang, Cengkong abang, Neknang, air Duren, Mendo, penagan dan Kotakapur.
"Tiga desa yang sudah ditetapkan nihil kasus gizi buruk di Desa Saing, Maras Senang dan Desa Rukam," kata dia.
Baca juga: Dinkes Kabupaten Bangka minta peran swasta tekan angka stunting
Baca juga: Dinkes Bangka: Kasus stunting di tiga desa lokus penanganan di Bangka sudah nol
Pihaknya terus melakukan upaya intervensi spesifik maupun intervensi sensitif kepada ibu hamil dan anak dalam 1.000 hari pertama untuk memaksimalkan pencegahan dan penanganan stunting yang ditargetkan kasus stunting turun di bawah 1,34 persen hingga akhir 2023.
Desi mengatakan gerakkan pencegahan stuting terus dilakukan seperti pemeriksaan Kesehatan dan konseling gizi bagi ibu yang mempunyai balita oleh DPC Persatuan Ahli Gizi Bangka dalam memperingati Hari Gizi Nasional (HGB) ke 63 bertema konsumsi protein hewani untuk cegah stunting.
"Kesehatan dan konseling gizi dipusatkan di gedung KNPI Bangka termasuk juga di gelar demo masak makanan tambahan lokal dan senam sehat," jelas dia.
Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat dan swasta membantu dalam pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Bangka.