Pangkal Pinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) secara virtual yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI terkait pengendalian inflasi daerah.
Rakor yang dipimpin dipimpin oleh Inspektur Jendral Kementerian Dalam Negeri RI, Komjen Tomsi Tohir Balaw ini dihadiri oleh seluruh Kepala Daerah beserta jajarannya.
Tomsi mengapresiasi seluruh pihak, dikarenakan pada 1 April 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada bulan Maret 2023 berada di angka 4,97%. Angka ini turun jika dibandingkan dengan bulan Februari 2023 yang berada pada angka 5,47%.
"Pencapaian ini suatu prestasi atas jerih payah kita bersama," katanya.
Namun dirinya berpesan untuk selalu waspada utamanya memasuki periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
"Tentu akan terjadi pergolakan harga. Untuk itu saya berharap upaya dan strategi pengendalian inflasi kita, semakin kuat," tegasnya.
Sementara itu dalam laporan simpulan hasil monev yang disampaikan Tim Aparat Pengawasan Intern Pemerintah kepada Kemendagri, adapun upaya-upaya yang telah dilakukan daerah guna mengendalikan inflasi yakni :
1. Pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia
2. Rapat teknis tim pengendalian inflasi daerah
3. Menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting
4. Pencanangan gerakan menanam
5. Melaksanakan operasi pasar murah
6. Melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak terjadi penahanan barang
7. Berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan
8. Merealisasikan Belanja Tak Terduga (BTT) untuk dukungan pengendalian inflasi
9. Memberikan bantuan transportasi dari APBD
Untuk itu, Pj Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu mengungkapkan bahwa melalui rakor pengendalian inflasi yang dilakukan Kemendagri secara rutin ini, dirinya dapat mengetahui kondisi daerah maupun nasional secara real.
"Sehingga menjadi bahan untuk kami bersama Kepala OPD maupun Forkopimda untuk dapat menentukan kebijakan dan strategi untuk mengendalikan inflasi di Negeri Serumpun Sebalai ini," katanya.