Toboali, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan gerakan bapak dan bunda asuh anak stunting (BAAS).
"Gerakan BAAS ini kami gencarkan untuk menekan angka kasus dan mempercepat penanganan stunting," kata Wakil Bupati Bangka Selatan Debby Vita Dewi saat menggelar rapat koordinasi penanganan kasus stunting di Toboali, Kamis.
Ia menjelaskan, stunting atau terhambatnya pertumbuhan pada anak/balita merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan masa depan generasi muda daerah.
"Rapat koordinasi ini kami adakan untuk mengintegrasikan berbagai upaya dan program yang sudah ada guna mencapai target penurunan angka stunting," ujarnya.
Peserta rapat koordinasi berdiskusi, berbagi informasi dan menyusun langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan stunting.
"Keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat dan sektor swasta, diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam menjalankan gerakan BAAS," ujarnya.
Ia mengatakan, bentuk nyata dari gerakan BAAS yaitu aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang, perawatan kesehatan yang tepat dalam mendukung pertumbuhan optimal anak.
"Kita harus segera mengambil langkah nyata untuk menuju penurunan angka stunting, untuk mewujudkan generasi muda yang sehat," ujarnya.
Debby mengatakan gerakan BAAS harus dilakukan secara masif hingga ke pelosok desa sebagai ujung tombak dalam menekan angka stunting yang saat ini masih berada di angka 23 persen.
"Mari kita fokus dalam menurunkan angka stunting di daerah ini sehingga pertumbuhan anak dapat maksimal," ujar Debby.