Muntok (Antara Babel) - Anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung, Ivan Wahyudi Hartono menyarankan pemerintah daerah setempat membantu proses pengemasan berbagai produk usaha kecil dan menengah sehingga mampu bersaing di pasar nasional.
"Pengemasan produk sering diabaikan para pelaku UKM padahal jika dikemas secara menarik dengan sentuhan desain mengikuti zaman, tentu akan meningkatkan nilai jual produk UKM lokal," ujar Ivan di Muntok, Sabtu.
Ia menjelaskan, dari sisi kualitas berbagai produk UKM di daerah itu seperti kerajinan, makanan olehan, produk hasil perkebunan dan pertanian tidak kalah dibandingkan dengan produk sejenis dari luar daerah.
Namun, kata dia, produk dari daerah itu sering kalah bersaing di pasaran karena kemasan produk yang seadanya dan masih tradisional.
"Kualitas kemasan berbagai produk kerajinan dan industri kecil masih perlu diperbaiki agar mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional, kalau pemkab tidak ada anggaran untuk itu bisa melaksanakan kegiatan pelatihan mengenai pengemasan produk," kata dia.
Selain itu, kata dia, inovasi desain produk juga harus terus ditingkatkan, para pelaku UKM harus mengikuti perkembangan trend pasar dan jika memungkinkan membuat kreasi yang lebih berani untuk mendobrak dominasi pasar.
Ia mengatakan, pelaku UKM dan pemkab perlu bekerja sama dan kerja keras untuk mengejar ketertinggalan itu seiring tingginya tingkat persaingan pasar.
Menurut dia, dari sisi kualitas produk lokal tidak kalah dari daerah lain, bahkan ada beberapa produk yang tidak dimiliki daerah lain seperti produk anyaman resam dan kerajinan berbahan baku timah atau pewter.
"Dua andalan produk lokal tersebut sangat diminati pembeli di luar daerah, namun karena kemasan kurang mendukung serta harganya terlalu mahal, maka kurang laku," ujarnya.
Selain itu, kata dia, dari sisi harga berbagai produk dari daerah itu juga terlalu mahal dari produk daerah lain, misalnya produk kopiah resam yang harganya mencapai Rp250.000 per buah, sementara daerah lain bisa memproduksi dan menjualnya di bawah harga Rp100.000 per buah.
"Gantungan kunci dari timah harga rata-rata dijual Rp50.000 hingga Rp75.000, terus ini siapa yang mau beli, padahal di daerah lain harga gantungan kunci rata-rata Rp15.000. Ini perlu inovasi produk, misalnya timah yang digunakan hanya sebagai pelapis luarnya sedangkan di dalamnya menggunakan logam lain seperti yang dilakukan para perajin dari daerah lain," kata dia.
Ia mengharapkan, pemerintah memberikan berbagai pelatihan praktis dengan mengambil nara sumber dari daerah penghasil produk yang hampir sama dengan potensi yang ada di Bangka Barat sehingga perajin lokal paham bagaimana menyiasati pengerjaan produknya.
Selain itu, memberikan jaminan pemasaran berbagai produk lokal dengan membuka akses ke luar daerah bahkan jika memungkinkan ke luar negeri juga akan memberikan motivasi tersendiri kepada para pelaku UKM di daerah itu.
"Kami yakin jika usaha tersebut menjanjikan sebagai pekerjaan pokok warga, para pelaku usaha akan banyak yang menekuni UKM seiring meningkatnya sektor pariwisata yang saat ini sudah mulai menggeliat," katanya.
Pemkab Disarankan Bantu Pengemasan Produk UKM
Minggu, 23 Juni 2013 9:26 WIB
"Pengemasan produk sering diabaikan para pelaku UKM padahal jika dikemas secara menarik dengan sentuhan desain mengikuti zaman, tentu akan meningkatkan nilai jual produk UKM lokal,"