Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalkan program bapak angkat untuk mengatasi persoalan anak putus sekolah.
"Program bapak angkat yang digagas Camat Manggar ini sangat bagus dan sejalan dengan program 'yuk sekula' yaitu mengatasi anak putus sekolah dan meningkatkan IPM," kata Bupati Belitung Timur Burhanuddin di Manggar, Sabtu.
Aan sapaan Burhanudin berharap ada komitmen dari semua pihak dan muncul kesadaran dari masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih baik.
“Dengan program ini kita dapat menjelaskan ke masyarakat tentang pentingnya pendidikan yang harus mereka tempuh mengingat kita akan menghadapi era globalisasi dan Indonesia Emas 2024 dengan menyiapkan SDM yang terbaik,” ujarnya.
Camat Manggar Herri Susanto mengatakan, tercatat 48 anak bermasalah tidak bersekolah dan 22 anak di antaranya putus sekolah, sedangkan sisanya 26 anak terancam putus sekolah.
"Faktor penyebabnya anak putus sekolah ini lantaran berkebutuhan khusus, masalah keluarga, kurang mampu, tidak mau sekolah dan berbagai penyebab lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan, masalah putus sekolah ini bukan cuma berbicara masalah ekonomi tetapi juga menyangkut masalah parenting, keluarga dan lingkungan.
“Oleh karena itu kami menggagas program bapak angkat dengan mengajak jajaran Forum Koodinasi Pimpinan Kecamatan, baik itu Kapolsek, Danramil, Kepala KUA, Kepala Puskesmas, Bank Sumselbabel, Lazismu maupun Baznas untuk berkolaborasi dan bekerjasama dalam program Bapak Angkat,” kata Herri.
Herri optimis dengan program bapak angkat ini, anak yang putus sekolah maupun yang berpotensi putus sekolah dapat lebih diperhatikan agar mereka dapat kembali ke sekolah.
“Kita akan membagi sesuai dengan permasalahan yang dihadapi anak. Misalnya mereka yang memiliki masalah kenakalan maka akan kami arahkan kepada Kapolsek dan Danramil, yang nantinya baik bapak angkat maupun anak angkat akan ditetapkan dengan SK Camat,” jelas Herri.