Angka ini diambil setelah menghitung pengeluaran konsumsi dan non konsumsi dari masyarakat di Belitung Timur.
Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah saat ini masyarakat di Belitung Timur sudah banyak yang menjalankan program Gemar Menanam di Pekarangan (Gempar) yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distangan) Beltim.
Kepala Distangan Beltim, Heriyanto mengatakan bahwa program Gempar sendiri merupakan bagian dari program Yuk Ke Ume yang menjadi program Pemkab Beltim.
Dalam program Gempar ini, melibatkan masyarakat terutama kaum ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman konsumsi sehari-hari.
"Program Gempar ini kita arahkan untuk tanaman uang bisa digunakan sehari-hari oleh ibu-ibu secara langsung seperti sayuran, dan serta tanaman seperti cabai dan lainnya," ujar Heriyanto kepada Antara, Jumat (06/09/2024).
Heriyanto melanjutkan bahwa tanaman tersebut dipilih karena ada suatu waktu untuk kebutuhan seperti itu harganya melambung tinggi, sehingga dengan adanya tanaman sendiri diharapkan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Hal ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah tercukupi, kita lakukan ini untuk menekan angka inflasi dan angka kemiskinan akibat harga kebutuhan pokok yang mahal," ujarnya.
Sampai saat ini sudah ada 30 KWT binaan dari Distangan Beltim, dan sudah ada KWT yang menjual hasil dari program ini.
"Sudah ada KWT dari Mengkubang dan kita juga jadikan percontohan bagi KWT-KWT yang lain, kita juga membantu dengan memberikan polibag, pupuk, dan bibit tanaman bagi KWT binaan," ucapnya.
Ia berharap program ini bisa tersebar lebih luas lagi dan muncul lagi KWT KWT lain dari tiap desa di Beltim.
"Kami harapkan lebih bnyak lagi kwt yang muncul bila perlu tiap rt muncul satu kwt, kami dari dinas siap memfasilitasi dan membina mereka," pungkasnya.