Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil (IMK) pada triwulan IV (Oktober -Desember) 2017 secara umum turun -1,07 persen jika dibandingkan triwulan III, karena permintaan konsumen berkurang selama liburan akhir tahun.
"Penurunan produksi terjadi pada industri terutama jasa reparasi dan pemasangan mesin, peralatan serta industri tekstil," kata Kepala BPS Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan pada triwulan IV 2017 industri jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan turun sebesar -58,33 persen, industri tekstil turun -31,64 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Penurunan ini tidak terlepas dari kuantitas permintaan yang menurun serta banyaknya hari libur pada akhir tahun," katanya.
Darwis mengatakan secara total, penurunan produksi IMK searah dengan skala nasional dimana pertumbuhan industri mikro dan kecil pada triwulan IV 2017 juga turun sebesar -0,21 persen terhadap triwulan III.
Sedangkan jika dibandingkan dengan triwulan III tahun 2017 (q-on-q), produksi IMK di provinsi ini mengalami peningkatan terbesar pada industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang tumbuh hingga 12,39 persen. Diikuti oleh industri barang galian bukan logam yang tumbuh 6,87 persen, sejalan dengan meningkatnya konstruksi atau pembangunan baik gedung maupun rumah tinggal.
"Peningkatan ini karena banyaknya partai politik maupun kelompok yang melakukan kampanye terkait dengan pemilihan pemimpin tingkat dua," ujarnya.
Menurut dia apabila dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2016 (y-on-y), produksi IMK justru mengalami peningkatan 5,40 persen, karena peningkatan industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang tumbuh hingga 70,18 persen, industri alat angkutan lainnya naik 41,20 persen.
"Peningkatan ini juga berbanding lurus dengan skala nasional dimana pertumbuhan IMKmengalami peningkatan 4,59 persen jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2016," ujarnya.
Baca juga: BPS: nilai impor Babel turun 53,28 persen