Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menggencarkan gerakan kembali bersekolah bagi siswa putus sekolah, guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Negeri Serumpun Sebalai itu.
"Kami berharap gerakan ini dapat mengembalikan anak-anak putus sekolah untuk kembali bersekolah," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Sugito saat mendampingi kunjungan kerja Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan angka rata-rata lama sekolah pada 2024 sebesar 8,33 dan masih perlu berbenah untuk mengubah mindset para siswa yang senang bekerja di sektor pertambangan dan perkebunan, sehingga terjadi putus sekolah dan partisipasi rendah untuk bersekolah.
"Angka putus sekolah ini cukup tinggi, karena banyak orang tua yang mengajak anaknya untuk bekerja dan ini perlu dilakukan dukungan semua pihak untuk mencegah anak putus sekolah ini," katanya.
Ia menyatakan sampai 2024 capaian angka partisipasi kasar jenjang SD/MI 106,4 persen, SMP/MTs 88,74 persen dan SMK/SMK/MA mencapai 87,02 persen. Angka tersebut menunjukkan jenjang SD/MI dan SMA/SMK/MA melampaui capaian rata-rata tingkat nasional, sementara jenjang SMP/MTs masih di bawah rata-rata nasional.
Sementara itu, angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi masih belum sesuai harapan. Pada 2023 APK perguruan tinggi hanya 18,19 persen dan baru meningkat pada 2024 menjadi 20,14 persen.
"Pada 2024 APK perguruan tinggi meningkat 1,95 persen, walaupun secara nasional masih peringkat terendah ketiga se-Indonesia," katanya.
Menurut dia, untuk dapat meningkatkan angka rata-rata lama sekolah ini Pemprov Babel terus mengupayakan hal tersebut dengan berbagai program, baik akses pendidikan melalui pendirian unit sekolah baru, ruang kelas baru, program beasiswa, bantuan operasional pendidikan untuk sekolah swasta.
"Saat ini kita lagi berusaha meningkatkan para siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dengan program biasiswa dan sosialisasi ke desa-desa dengan pemanfaatan dana desa, terutama untuk beasiswa ke perguruan tinggi," katanya.