Jakarta (Antara Babel) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno,
mengatakan, angka kemiskinan selama 10 tahun belakangan ini tidak turun
sama sekali.
"Saya ingin melaporkan hasil pertemuan bersama Tim Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan. Kemarin kami rapat sampai malam untuk
memetakan kemiskinan di DKI Jakarta. Walaupun angkanya terendah di
nasional, tapi sepuluh tahun terakhir mulai dari 2007 sampai 2017 tidak
mengalami penurunan sama sekali," kata dia, di Balai Kota DKI Jakarta,
Rabu.
Ada yang secara fundamental pendekatan yang dilakukan oleh
kebijakan ekonomi, belum dapat menurunkan angka kemiskinan, katanya.
"Nah ini kita harus ubah di lima tahun ke depan. Lembaran baru
bahwa program kita adalah memfokuskan pada pendidikan dan kesehatan,"
kata Sandiaga.
Fokus pada pendidikan, kesehatan dan peningkatan kesejahteraan
di masyarakat diharapkan angka kemiskinan pada lima tahun ke depan bisa
diturunkan, katanya.
"Karena walaupun terendah di nasional, tapi ini ibukota Indonesia,
ekonomi nomor 16 menuju ekonomi 10 besar di dunia. Jadi kita harus
turunkan angka kemiskinan secara signifikan dengan terobosan-terobosan
kebijakan yang Insyaallah bisa memperbaiki pendidikan, kesehatan dan
meningkatkan kesejahteraan," kata Sandiaga.
Koefisien rationya pada Maret 2017 DKI Jakarta itu 0,413. Jadi
bukan hanya kemiskinan tapi juga ada ketimpangan cukup signifikan.
Hal itu akan dimonitor terus dengan Basis Data Terpadu (BDT).
Kebetulan kantornya tim Penanggulangan Percepatan Kemiskinan itu dekat
Balaikota DKI Jakarta, katanya.
"Jadi kita sudah langsung aja bilang kita akan koordinasi, tiap
dua bulan sekali kita akan duduk kita akan sisir datanya. Kita bawa
kemarin Jakarta Smart City juga. Kita ingin mendapat peta kemiskinan
Jakarta ada dimana," kata Uno.
Sandiaga Uno Klaim Angka Kemiskinan di Jakarta Tidak Turun
Rabu, 15 November 2017 14:45 WIB
Nah ini kita harus ubah di lima tahun ke depan. Lembaran baru bahwa program kita adalah memfokuskan pada pendidikan dan kesehatan,