Muntok, 25/10 (ANTARABabel) - Muntok Heritage Community atau komunitas pecinta sejarah dan budaya Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat, berupaya mengumpulkan berbagai peninggalan yang tersebar di tiga sungai besar di daerah itu.
"Tiga sungai besar yang berada di Bangka Barat diperkirakan pada zaman dahulu dimanfaatkan sebagai jalur transportasi keluar masuk barang dan orang terbukti dengan adanya berbagai peninggalan yang ada di sepanjang alur sungai tersebut," kata Ketua Muntok Heritage Community (MHC) Chairul Amri Rani di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, Kamis.
Ia menjelaskan, menurut cerita para pendahulu tiga sungai di Bangka Barat, yaitu Sungai Kampak di Kecamatan jebus, Sungai Sukal di Kecamatn Simpang Teritip dan Sungai Muntok Asindan tawar di Kecamatan Muntok, pada zaman dahulu merupakan sungai besar.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya berbagai bukti peninggalan sejarah yang ditemukan disepanjang alur sungai tersebut seperti Benteng Kota Tempilang, makam dan bekas bubung rumah.
"Berbagai peninggalan tersebut akan kami inventarisasi sebagai bahan pengumpulan sejarah dan budaya Kota Muntok yang saat ini masih simpang siur dan banyak versi," ujarnya.
Sebagai langkah awal, katanya, pihaknya saat ini sedang mencari peta kuno tentang tata kota yang hingga saat ini belum bisa diketemukan.
"Mungkin melalui peta zaman dahulu, kami baru bisa memulai pengumpulan berbagai barang peninggalan bersejarah tersebut," kata dia.
Untuk mengumpulkan data-data sejarah, kata dia, pihaknya tidak bisa bergerak sendiri, namun harus ada bantuan dari berbagai nara sumber sejarawan dan budayawan.
"Kami sudah menjalin hubungan dengan orang-orang yang berkompeten dalam hal ini, namun belum bisa terealisasi karena banyaknya kendala yang harus dihadapi," kata dia.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, kata dia, pihaknya tidak bisa bergerak sendir, butuh dukungan dari pemkab setempat untuk menyusun berbagai program strategis yang bisa dikembangkan untuk mempercepat realisasinya.
"Butuh banyak sumbangsih pemikiran dan pendanaan untuk mengumpulkan benda-benda peninggalan bersejarah tersebut, meskipun masih banyak kendala namun dengan tekad dan ketulusan hati, kami yakin itu akan terealisasi," ujarnya.
Ia mengharapkan, dengan ditemukannya berbagi peninggalan di sepanjang alur sungai tersebut, dapat dimanfaatkan untuk menyusun silsilah, tradisi dan budaya Bangka Barat, Khususnya Kota Muntok.
"Jika semuanya sudah tersusun, susunan naskah sejarah tersebut diharapkan bisa melahirkan satu rumusan dan kebijakan yang bisa mengangkat kearifan budaya dan tradisi lokal untuk mempercepat pencapaian pembangunan daerah sehingga tidak terjadi simpang siur seperti saat ini," ujarnya.